Kumpulan FanFicition Westlife.
Yang mana para tokohnya adalah personil Westlife.

MURNI HANYA CERITA FIKSI SEMATA

Rabu, 18 Juli 2012

New and Lost in The same time ~ Part 7 END

Entah menyebar dari mana, kabar meninggalnya Bella Janes Feehily sudah terdengar hingga telinga para wartawan.
Para Wartawan menunggu di luar gerbang rumah sakit karena tidak diizinkan masuk oleh Satpam rumah sakit.
Para Wartawan mulai memainkan lensa kamera mereka setelah melihat 3 mobil berbeda memasuki lingkungan rumah sakit bersama-sama.
Di mobil BMW pertama yang memimpin rombongan, keluarlah Gillian, Angel dan Michael. Michael masih tetap menangis dari subuh hingga sekarang. Angel semakin muram dan tak henti-hentinya mengeluarkan air mata tanpa bersuara sedikit pun.
Di mobil Porsche, keluar Keavy, Kian, Ciaran berserta Finnian dengan wajah sedih.
Di mobil Ferari, keluar Nicky, Michelle, Jay dan Rocco.
Melihat siapa yang keluar dari mobil-mobil itu, tentu saja lampu flash kamera wartawan tak henti-hentinya mengambil gambar mereka satu persatu.

Dari kejauhan, Angel dan Michael melihat ayahnya yang terduduk putus asa dengan pipi memar akibat pukulan Shane dan tangan dibalut perban karena tindakan bodohnya meninju kaca Soda Machine.
"Daddyy..." teriak Michael sambil menangis dan berlari ke pelukkan Mark bersama Angel.

Mark memeluk erat kedua anak kesayangannya ini, berusaha menahan tangis, tapi gagal.
Mark menangis sambil terus memeluk erat kedua anaknya.
Michael menangis sembil terus memanggil-manggil Bella.
Angel seperti biasa, menangis tanpa bersuara.
Michelle, Keavy, Gillian pun ikut menangis melihat pemandangan seperti ini.
Nicky, Kian dan Shane hanya bisa memandang iba dan menahan tangis mereka.

Esoknya, kabar kematian Bella benar-benar manjadi Headline news di berbagai majalah.
Dan Bella juga sudah di makamkan di salah satu pemakaman Elite di London.
Selama 5 hari berturut-turut Michael tidak mau makan, tidak mau kesekolah, tidak mau berhenti menangis dan sepanjang hari memanggil-manggil Bella.
Sama dengan Michael, Angel tidak mau makan juga, terus menangis dalam diam, tidak pergi ke sekolah dan tidak ingin bicara sepatah kata pun.
Sebenarnya Mark benar-benar ingin mati.
Tapi benar apa kata Shane, Mark sebagai seorang Ayah harus memberikan contoh yang baik.
Mark sudah memutuskan untuk memberi nama bayi kembarnya Charlotte dan Isabella.
Sesuai dengan Nama lengkap Bella.
Mark benar-benar sangat menyayangi kedua anak kembarnya itu seperti menyayangi Bella.

Suatu hari, saat Mark sedang memberes-bereskan barang-barang lama Bella, ia menemukan sepucuk surat. yang didalamnya berisi tulisan tangan Bella. Di badan suratnya ditulis 1 minggu sebelum Bella melahirkan.

"Dear Mark, my love. Mark, bagaimana kabarmu ? Aku berharap kamu baik-baik saja, berserta Angel, Michael dan bayi kita. Akhirnya impianmu tercapai. Aku turut bahagia juga, atas kelahiran bayi kita. Tapi aku juga harus minta maaf karena aku tidak bisa membantumu membesarkan mereka semua. Angel, Michael dan bayi kita. Aku benar-benar menyesal tidak bisa melihat mereka tumbuh dewasa, menjadi anak yang berbakti, dan juga berguna bagi kita semua. Aku juga ingin meminta maaf kepadamu, sebenarnya jauh-jauh hari, aku sudah tahu, saat aku melahirkan bayi kita nanti, aku pasti akan meninggal. Bagaiaman aku tahu, sebaiknya kamu tak usah tau. Intinya aku tau hari ini akan datang juga dan aku sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Itulah sebabnya kenapa aku agak aneh atas kehamilan ku kali ini. Tapi aku tidak bisa merusak kebahagiaan kalian semua. Angel,Michael,Keavy,Gillian,Michelle,Nicky,Shane terutama kamu, Mark. 1 hal yang harus kamu tahu pasti dan kamu ingat selalu, I WILL ALWAYS LOVE YOU. Even its sacrifice my life, I will do it. Just for your happiness. Don't blame yourself Mark ! I do it with all my heart. LOVE YOU MARK. Xxx ~Isabelle Charlotte Janes Feehily"


Mark sungguh  hancur dan sakit hati membaca surat itu, ternyata itu semua gara-gara dia yang terlalu berharap.
"Maaf kan aku Bella, aku benar-benar minta maaf. Aku berjanji, aku akan membesarkan anak-anak kita sebaik mungkin"

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar