Kumpulan FanFicition Westlife.
Yang mana para tokohnya adalah personil Westlife.

MURNI HANYA CERITA FIKSI SEMATA

Minggu, 07 Oktober 2012

Mystery - Part 4



       Kian sedang duduk di kursi stasiun, sedang membaca koran, wajahnya tampak tenang, ia terus membaca dan terus membaca sampai tiba-tiba ia bersuara,

“Aku tahu, kamu akan datang, Mark.” Katanya seraya melipat korannya
“Ada apa ?” Mark duduk disamping Kian.
“Hmm..” Kian berdeham dan memberikan koran yang ditangannya kepada Mark.

            Mark membuka halaman pertama koran itu, berita Headline dengan font 48 itu mengejutkannya. “Mystery at The Tower of London”. Memori buruk tentang Adeline dan Daphne pun muncul lagi di benaknya, gejala-gejala tadi muncul kembali, jantung berdegup kencang, keringat dingin, dan tangan gemetaran. Ia merogoh kantung mantelnya dan mengeluarkan clonazepamnya dan menelan 1 tablet lagi.

“Apa yang kau minum ?!” Tanya Kian
“Tidak ada apa-apa.”  Mark buru-buru menyimpan kembali clonazepam itu dalam kantung mantelnya.
“Berikan !”
“Tidak !”
           
            Dengan 1 hentakkan tangan, botol tabung clonazepam itu melompat keluar dari kantung mantel Mark dan segera ditangkap oleh Kian.

clonazepam, Mark ?! Kau gila ! Bagaimana kalau kamu ketergantungan, hum ?”
“Aku tidak ada pilihan lain !”

            Kian menghela nafas dan mengembalikan tabungnya kepada Mark. Kian mengeluarkan 1 batang cerutu dari kantung mantelnya dan menempatkannya di mulutnya, mengacungkan jari telunjuknya yang berapi itu ke ujung cerutunya. 

“Kau gila, bagaimana kalau apimu dilihat oleh warga sekitar ?” Kata Mark tak suka.
“Kadatangan mu tadi yang tiba-tiba juga. Bagaimana kalau dilihat warga sekitar ?” Ungkap Kian santai.
“Ahh ! Kau selalu begitu. Sudahlah, jadi tujuanmu memanggilku kemari hanya untuk menunjukkan koran ini ?!” Berang Mark
“Ohh, tentu tidak. Aku ingin mengajakmu kembali ke sana ?”
“Apa ?! Kembali ke Bloody Tower ? Dan mengembalikan semua memori buruk itu ?! Oh tidak, tidak akan, Tuan Egan ! Lupakan itu semua !” Mark mengamuk dan menghilang lagi.
“….” Kian diam sejenak, “Aku benar-benar menyesal mengusulkan padamu untuk mengikuti ujian itu. Semoga kau tertangkap oleh Polisi Waktu !” Sumpah Kian pada Mark.

******

            Tiba-tiba Mark muncul disuatu tempat yang serba putih,

“Sialan !!! Aku tertangkap oleh Polisi Waktu. Apasih mau mereka ? Ughh!” Geram Mark
            Benar saja, tak berapa lama setelah itu, terdengar suara sirene yang datang entah dari mana.

“Augghhtt !!!” Geram Mark kesakitan
           
            Badan Mark ditiban oleh seorang polisi waktu yang duduk bersila di punggunnya.

“Dasar berandalan waktu ! Aku heran kenapa mereka meluluskan mu di ujian mu dulu.” Amuk suara husky Polisi Waktu itu.
“Arghhtt !!!” Amuk Mark frustasi, “Apa salah aku ?! Aku menghilang dari kurun waktu 5 detik per menit ! Itu tidak melanggar hukum.”
“Aku tahu, tapi izin mu sudah masuk dalam waktu tenggang ! Berandalan, sudah 6 Tahun masuk masa tenggang ! Berandalan kemana saja kamu 6 Tahun itu. Nama !” Polisi itu mengeluaran kertas dan bolpoin dari saku celananya yang langsung melayang di udara.
“Mark Feehily.” Jawab Mark kehabisan nafas

            Polisi itu melirik kertasnya dan mengerutkan keningnya,

“Berandalan ! Kamu tidak terdaftar ! Berandalan ilegal ! Kenapa kamu bisa menjelajahi waktu ?”
“Apa ?! Aku terdaftar !” Mark berusaha mengeraskan suaranya biarpun kehabisan nafas akibat ditiban oleh polisi itu.
“Bohong ! aku tidak menemukan nama Mark Feehily disini.”
“Ahhh ! Aku lupa, maaf-maaf. Marque de Feehily, itu namaku.”
“Hmm… Kamu Portugis ? Wajahmu tidak ada taraf Portugisnya.” Polisi itu heran seraya mencocokkan gambar yang ada di kertasnya dengan muka Mark.
“Ceritanya panjang. Bisakah kau bangun sekarang ? 1 menit lagi kau duduk disana, aku bisa mati !”
“Oh, Maaf..”
            Polisi itu pun bangkit daru punggung dan berdiri dihadapannya. Mark tertegun melihat wajah polisi waktu satu ini. Rambutnya pirang, matanya biru, tingginya sebahu Mark, dengan bibir tipis sempurna dan wajah licik yang polos.

“Kamu… Kamu polisi waktu ??” Tanya Mark meragukan
“Iya.. Ada masalah ? Berandal ?” Jawab Polisi itu enteng
“Berhenti memanggil ku Berandalan ! Aku taat hukum ! Lagi pula sekarang malah aku yang meragukanmu. Tampang muka mu tidak memenuhi syarat-syarat untuk menjadi polisi waktu. Seingatku tinggi mereka harus 180 cm, dan umur minimal 29.” Mark memasang muka ragu.
“Ya ampun ! itu peraturan 6 Tahun yang lalu, sekarang tidak ada batas tinggi lagi. Dan aku sudah 33, berandal !” Ungkap Polisi itu tak suka.
“Mana tanda pengenal mu.” Mark ngeyel
“Dasar berandal waktu yang tak tahu sopan santun ! Ini !” Polisi itu mengeluarkan sebuah kartu dari kantung bajunya dan menempelkannya ke pipi Mark.

            Mark memandangnya sebal dan mengambil kartu yang tertempel di pipinya. Kartu itu berisi tanda pengenalnya. Nicky Byrne, 9 Oktober 1978.

“Umm, Maafkan aku Officer Byrne.” Mark memasang muka menyesal dan mengembalikan tanda pengenal tersebut ke Nicky.
“Hmm..” deham Nicky sebagai jawaban iya.
Anyway ! Aku ingin memperpanjang izin menjelajahi waktu ku. Bagaimana caranya ?”
“Sini tanganmu.” Ia menggapai tangan Mark dan menempatkannya ke sebuah papan. “Sudah.”
“Begitu saja ? Seingatku prosedurnya panjang sekali.” Mark keheranan seraya memandang telapak tangannya.
“Kau itu seperti manusia zaman batu. Sudah ! Sana pulang, sudah larut, DAN JIKA KAU MENGAJUKAN PERTANYAAN KONYOL LAGI AKAN KUTILANG KAU !” Nicky mengeraskan suaranya.
“Humpphh..” Dengus Mark “Polisi gila !” Lalu Mark menghilang.
“Berandal ! Berandal ! Berandal ! Aku heran mengapa mereka bisa diluluskan !” Lalu Nicky pun ikut menghilang.

TO BE CONTINUED 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar