Kumpulan FanFicition Westlife.
Yang mana para tokohnya adalah personil Westlife.

MURNI HANYA CERITA FIKSI SEMATA

Rabu, 10 Oktober 2012

Mystery - Part 5




            Kali ini, Mark muncul di perpustakaannya, ia melepas mantel dan topinya, mengeluarkan pisau lipatnya dan pistol kaliber 9mm miliknya diatas meja. Memori tajam milik Mark menangkap perubahan kecil dari mejanya. Untuk orang awam, perubahan kecil ini pasti tidak akan disadari, tapi Mark yang memiliki kecakapan lain selain bisa menjelajahi waktu. Ia memiliki memori yang sangat tajam, oleh karena itu lah, ia masih mengalami trauma itu. Detik-detik gambaran kematian kedua malaikatnya masih saja teringat jelas olehnya.

            Laci-laci yang dibukanya tadi, berubah posisi sedikit. Laci sebelah kanan paling atas bergeser 2cm kedalam, laci paling bawah sebelah kiri bergeser 3cm ke luar. Dan 2 laci lainnya bergeser 2,5cm ke luar. Ia mengambil Pistol kaliber 9mm-nya dan pisau lipatnya yang ia letakkan di atas meja. Dengan hati-hati dan tidak bersuara, ia menjelajahi seluk beluk perpustakaannya, jelas-jelas ia sedang kedatangan tamu yang tidak diinginkan. Saat Mark melewati rak buku yang menjadi pintu utama ruang rahasia penyimpanan senjata, ada sesuatu yang aneh disana. Ia seperti melihat bayangan seseorang yang berdiri di rak buku itu. Mark yang merasa curiga akan hal itu, berpura-pura ingin membaca buku, Mark membuka kaca lemari buku, menarik keluar 1 buah buku Ensiklopedia Hewan yang tebal. Dengan sengaja, Mark menjatuhkan buku itu ke arah bayangan itu. Terdengar sedikit suara erangan, dari situ, sedikit demi sedikit buku itu bergerak, Mark yang yakin ada seseorang disana pun mengacungkan pistolnya 5cm diatas buku itu, dan menembaknya 2 kali. Nampak darah bercucuran keluar dari sana, terdengar suara erangan dari sana juga. Mark mengarahkan pistolnya 115cm keatas dari arah tembakkan tadi dan 40cm ke kanan. Mark menarik pelatuknya lagi dan “Dor.. Dor..” darah keluar dari sana juga. Suara erangan itu semakin keras. Mark menarik tubuh tak terlihat  itu dan membantingkan ke lantai. Setelah menerima bantingan keras dari Mark, tubuh tak terlihat itu akhirnya menampakkan diri, ia adalah lelaki bermata hijau hazel, berambut hitam, dan tingginya tak lebih dari Kian. Hidungnya berdarah karena hantamannya ke lantai, lengan kanannya berhasil ditembak oleh Mark, dan kaki kirinya juga.

            Mark datang menghampiri lelaki itu, Mark berjongkok di atas tubuhnya. Dan bertanya lantang.

“Siapa yang mengirim mu ?!”

            Lelaki itu bernafas cepat menahan sakitnya, tangannya bergerak ke saku belakang celananya dan mengeluarkan sebuah kantong plastik. Ia membuka kantong plastik itu dan mengeluarkan senjata api dan menembak bahu Mark. Mark sampai terlontar kebelakang akibat tembakkan itu, lelaki itu mengambil kesempatan berusaha melarikan diri, dengan tergopoh-gopoh ia berusaha keluar dari sini. Mark yang terkena tembakkan di bahu kirinya mengeluarkan pisau lipat dari kantung celananya dan melemparkannya tepat mengenai luka yang berada di kaki kiri lelaki itu. Lelaki itu terjatuh ke lantai dan mengerang semakin keras. Pisau yang dilemparkan Mark tadi menancap hebat di luka kakinya. Sambil memegangi luka di pundaknya, Mark berjalan ke arah lelaki yang terlentang kesakitan diatas lantai itu.

"Siapa kau ??!" Tanya Mark lantang
"Kau tidak perlu siapa aku, Mark Feehily." Katanya dengan nafas terengah-engah

            Mark yang palak, mencabut keluar pisau yang menancap itu dan memamerkannya di depan mukanya.

"Sepertinya kau masuk ke kandang yang salah."Kata Mark dengan nada mengancam
"Mark Feehily, baru saja ditangkap polisi waktu karena izinnya telah masuk masa tengang. Memiliki isteri bernama Daphne Walsh dan putri cantik bernama Adeline Feehily. Keduanya mati dibunuh oleh Earl John di Tower of London." Katanya seraya menahan rasa sakitnya dengan cengiran iblis.

           Mark yang terkejut spontan menancapkan kembali pisau itu di luka kakinya. Alhasil membuat lelaki itu mengerang semakin keras. Mark menangkap simbol cincin yang dikenakannya. Mark melihat dan mencabutnya dari jarinya.

"Kembalikan !!" amuk Lelaki itu pada Mark
"Diam !" Mark memberikan hentakkan kecil pada pisau yang menancap itu. Yang membuat lelaki itu mengerang dan mengelinjang semakin keras.

       Mark mengamati cicin itu tanpa memedulikan tubuh berdarah-darah dibawahnya yang terus mengerang. Mark memandang wajah polos lelaki yang penuh darah itu lekat-lekat.

"Kauu... Kau..." Kata Mark terbata-bata
"Aku apa ?!" berangnya
"Kau... Sh---" kata-kata itu belum sempai diselesaikannya, karena terdengar debaman pintu. Lalu suara langkahan kaki seorang lelaki. 


 "Mark.. Kau dimana?" tanya suara yang dikenal baiknya. 
"Disini !" Teriak Mark dengan mata yang masih memandang lekat-lekat wajah berdarah-darah itu. "Ya Ampun !! Siapa itu ?!" suara khawatir Kian mengelegar ke seluruh ruangan. 

TO BE CONTINUED


           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar