Kumpulan FanFicition Westlife.
Yang mana para tokohnya adalah personil Westlife.

MURNI HANYA CERITA FIKSI SEMATA

Kamis, 25 Oktober 2012

Mystery - Part 7

****

"Dad," seorang gadis kecil yang sedang berdiri di depan pintu perpustakaan rumah itu memanggil ayahnya.
"Adeline !" terdengar suara seorang wanita memanggil gadis kecil tadi.
"Dad !" kali ini ia menambah volume suaranya.
"Adeline ! Sudah Mom ingatkan berapa kali ? Jika Dad sedang ada tamu jangan di ganggu ?!" Wanita cantik itu menegur Adeline.

Adeline memandang lantai dengan wajah penuh penyesalan.
Tapi tiba-tiba, pintu perpustakaan itu terbuka.
Dua orang lelaki berjas hitam legam mengecek kegaduhan yang terjadi di luar ruangan.

"Daphne, tolong bawa Adeline ke kamarnya ya." seorang lelaki tinggi berlesung pipi menyuruh isterinya.
"Tapi, Dad.." Adeline memotong,
"Adeline," Mark berlutut dihadapannya untuk menyesuaikan tingginya dengan Adeline, "Adeline, Dad sedang sibuk. Paman Kian datang hari ini karena ada urusan serius. Dad janji, setelah ini Dad akan menemani Adeline semalaman, Ok ?"
"Tapi, ada hal penting yang,..." Adeline tidak sempat menyelesaikan kalimatnya, di karenakan Daphne langsung menggendong pergi Adeline ke kamarnya.
Mark menghela nafasnya sambil melihat wajah sedih Adeline yang pergi menjauh di gendongan ibunya.

****

Mark terbangun dari tidurnya, dengan nafas terengah-engah. Tubuh dan bajunya basah kuyup bermandi keringat.
Ia berusaha untuk menenangkan diri.

"Raja memori yang bodoh." Shane bersuara dalam keheningan perpustakaan.
"Ternyata, api biru itu sudah lenyap rupanya. Pantas, mulut besar mu sudah bisa mengoceh." Jawab Mark berusaha menyingkirkan perasaan takutnya.
"Adikku itu memang pantas mati. Ia sudah mencoreng nama baik clan Invisible Shadows. Dengan mengawini seorang yang bodoh dari Clan Memogine. Clan rendahan yang tak berguna." Ujar Shane penuh rasa jijik seraya memandang Mark lekat-lekat di balik lingkaran api yang masih mengelilinginya.
"Sekali lagi kau bersuara, pisau ini akan menembus leher mu." Ancam Mark seraya memainkan pisau yang ada di meja.
"Dan juga, anak mu, Adeline Feehily. Sayang sekali ia terbunuh juga. Padahal ia bisa mendirikan Clan baru yang agung. Hanya dengan sedikit bantuan Earl John." Shane menjelaskan dengan seringai licik di mukanya.
"Apa maksudmu ?!"
"Sepertinya terlalu banyak memori yang kau ingat, sehingga kau tidak bisa menangkap omonganku." Shane melecehkan
"Cepat jelaskan padaku, kalau kau tidak ingin menjelaskannya padaku. Lebih baik kau tutup mulut sialanmu !"

Shane tidak berkata apa-apa, ia memilih tertawa bak iblis dibalik lingkaran api itu, tapi tiba-tiba, dari kobaran api itu, terbentuk seekor naga besar nan agung,

"Cepat ceritakan pada kami! Jika kau masih ingin hidup !" ujar Kian dengan tangan terancung ke atas.
"Kau pikir aku takut dengan ancaman belaka mu ?! Gelar Prince of Hell itu hanya omong kosong belaka !" Shane melecehkan Kian

Kian yang sangat sangat murka saat itu, menyibakkan tangannya di udara.
Dan api yang berbentuk naga tadi, menyemburkan api dari mulutnya.

"Aaarrrggghhhh !" Shane mengerang keras
"Kian !" Mark menegur Kian
"Apa ?" Ia enteng menjawab
"Kenapa kau mau membakar mukanya ?"

Kian menyipitkan matanya, dan menghampiri Shane.

"Sayang sekali, Mark. Tangannya berusaha melindungi muka TAMPANNYA" Kian mengeraskan suaranya, "Jadi, Tuan. Apakah anda sudah memutuskan ?"

Shane tidak menjawab apa-apa.
Ia memandang murka Mark dan Kian secara bergantian.

"Fuck ye Memogine ! And ye too ! Firely !"
"Keputusan yang salah." Kian pun sekali lagi menyibakkan tangannya di udara.

Sekali lagi, api kembali menyembur dari mulut naga api tersebut.
Shane yang berusaha melindungi wajahnya dengan tangannya itu, merasakan ada tangan lain yang menghalangi semburan api itu dari tangan dan wajahnya...

TO BE CONTINUED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar